Diklaim Hutan Negara, Petani Ulumanda Mengeluh Kehilangan Tanah Garapannya

MAJENE, FMS - Sejumlah petani di desa Tandeallo kecamatan Ulumanda mengeluh atas dibatalkanya program percetakan sawah baru tahun 2016 di sejumlah titik lokasi.

Hal ini karena, sejumlah lokasi persawahan itu diklaim pemerintah berada dalam kawasan hutan negara. Seperti halnya yang dikeluhkan Ramlan, warga Lombe desa Tandeallo kecamatan Ulumanda ini mengaku, bahwa dirinya amat kecewa lantaran sudah dijanji percetakan sawah baru oleh pihak Dinas Pertanian Kabupaten Majene, namun dibatalkan kemudian.

"Katanya masuk dalam kawasan, padahal sudah diukur semua oleh Dinas Pertanian," imbuh Ramlan kecewa.

Ramlan yang juga ketua kelompok tani (Poktan) mengaku rugi, karena tanah garapannya tidak bisa diolah secara maksimal.

"Ini kan masuk kawasan, jadi bukan milik kami, padahal sudah kami garap sejak nenek moyang," cetusnya.

Bukan hanya Ramlan yang kecewa, kepala desa Sambabo Tanroaji DP juga mengaku resah dengan masuknya sejumlah lahan produksi masyarakatnya ke area hutan negara.

"Banyak, bahkan ada daerah pemukiman warga kami diklaim masuk dalam kawasan oleh Dinas Kehutanan," ungkapnya. (Ha)

Related

MAJENE 9040510593924879799

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Pemilihan Serentak Kabupaten Majene