Bupati Berangkatkan Ratusan Warga Ikuti Pelatihan di LPTTG-Malindo
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/07/bupati-berangkatkan-ratusan-warga-ikuti.html
MAMUJU, FMS -Guna mewujudkan visi pemerintahan Habsi-Irwan yakni Meningkatan Kemampuan dan Kemandirian Ekonomi Masyarakat, Melalui Pengembangan Usaha dan Industri Rumah Tangga serta Dukungan Perbaikan Transportasi Masyarakat.
Bupati Mamuju Habsi Wahid mengutus masyarakat mengikuti pelatihan teknologi tepat guna- agro industri pangan. Tepat hari ini, Minggu 24 Juli 2016, bupati secara resmi lepas peserta yang akan dilatih di kantor LPTTG-Malindo di Masamba, Sulawesi Selatan.
Angkatan pertama yang diberangkatkan sebanyak 134 orang dari 34 desa se Kabupaten Mamuju. Ia mengatakan, pelatihan tersebut akan dilaksanakan secara bertahap yakni dibagi menjadi 3 angkatan.
“Mereka akan mengikuti pelatihan disana selama 10 hari. Setelah itu baru kita berangkatkan lagi peserta angkatan kedua. Pelatihan ini kami bagi dalam 3 angkatan. Tahap pertama, Kecamatan Sampaga dan Tommo’ kami belum mengikutkan desanya.” urai, Rahim Mustafa Kepala BPMPD Mamuju.
Acara pelepasan berlangsung di Ruang Pola kantor Bupati. Habsi Wahid menyampaikan bahwa kegiatan pembinaan masyarakat telah ia niatkan sewaktu masa kampanye. Dirinya ingin melakukan pembinaan masyarakat dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat Mamuju hingga sampai pada kategori sejahtera.
Ia bersyukur, apa yang diharapkjan tersebut mulai berjalan. Pelatihan kali lebih terfokus pada pengolahan hasil pangan. Habsi mengatakan, setiap desa memiliki hasil pangan yang berbeda-beda. Olehnya, setiap desa harus mengikuti pelatihan, bukan diwakili oleh desa lain atau kecamatannya.
“Potensi yang ada di Mamuju tentu tidak bisa kita biarkan begitu saja. Harus kita kembangkan sebagai upaya meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat sekaligus membuka lapangan kerja dengan menyentuh setiap sektor yang ada. Kali ini kita lebih pada peningkatan agro industri pangan.” kata Habsi.
Ia berpesan agar saat kembali ke Mamuju, mereka tidak ragu-ragu untuk berkreasi menciptakan olahan pangan khas desanya masing-masing.
Habsi mengingatkan, tidak khawatir masalah pemasaran, sebab ia akan mengeluarkan Peraturan Bupati bahwa setiap pedagang makanan, baik itu kios, warung dan swalayan agar menjual produk yang telah dihasilkan tersebut. (Hms-Dian HL)
Bupati Mamuju Habsi Wahid mengutus masyarakat mengikuti pelatihan teknologi tepat guna- agro industri pangan. Tepat hari ini, Minggu 24 Juli 2016, bupati secara resmi lepas peserta yang akan dilatih di kantor LPTTG-Malindo di Masamba, Sulawesi Selatan.
Angkatan pertama yang diberangkatkan sebanyak 134 orang dari 34 desa se Kabupaten Mamuju. Ia mengatakan, pelatihan tersebut akan dilaksanakan secara bertahap yakni dibagi menjadi 3 angkatan.
“Mereka akan mengikuti pelatihan disana selama 10 hari. Setelah itu baru kita berangkatkan lagi peserta angkatan kedua. Pelatihan ini kami bagi dalam 3 angkatan. Tahap pertama, Kecamatan Sampaga dan Tommo’ kami belum mengikutkan desanya.” urai, Rahim Mustafa Kepala BPMPD Mamuju.
Acara pelepasan berlangsung di Ruang Pola kantor Bupati. Habsi Wahid menyampaikan bahwa kegiatan pembinaan masyarakat telah ia niatkan sewaktu masa kampanye. Dirinya ingin melakukan pembinaan masyarakat dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat Mamuju hingga sampai pada kategori sejahtera.
Ia bersyukur, apa yang diharapkjan tersebut mulai berjalan. Pelatihan kali lebih terfokus pada pengolahan hasil pangan. Habsi mengatakan, setiap desa memiliki hasil pangan yang berbeda-beda. Olehnya, setiap desa harus mengikuti pelatihan, bukan diwakili oleh desa lain atau kecamatannya.
“Potensi yang ada di Mamuju tentu tidak bisa kita biarkan begitu saja. Harus kita kembangkan sebagai upaya meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat sekaligus membuka lapangan kerja dengan menyentuh setiap sektor yang ada. Kali ini kita lebih pada peningkatan agro industri pangan.” kata Habsi.
Ia berpesan agar saat kembali ke Mamuju, mereka tidak ragu-ragu untuk berkreasi menciptakan olahan pangan khas desanya masing-masing.
Habsi mengingatkan, tidak khawatir masalah pemasaran, sebab ia akan mengeluarkan Peraturan Bupati bahwa setiap pedagang makanan, baik itu kios, warung dan swalayan agar menjual produk yang telah dihasilkan tersebut. (Hms-Dian HL)