Longsor Batu Tutup Badan Jalan, Trans Sulawesi Lumpuh Tiga Jam
https://www.fokusmetrosulbar.com/2016/06/longsor-batu-tutup-badan-jalan-trans.html
Salah seorang warga, Hartono (36) yang berada dekat lokasi kejadian menuturkan, longsor terjadi sekira pukul 18. 25 WITA dan saat itu tidak terjadi hujan lebat.
"Hanya ada hujan ringan, gerimis saja. Kira-kira pukul 18.25 lah. Yang pasti, habis adzan magrib itu longsor terjadi," ungkap Hartono.
Di sekitar lokasi antrian panjang kendaraan terlihat mengular, kurang lebih 6 km arah kiri-kanan titik longsor mobil dan motor terparkir.
Salah seorang pengendara mobil Ambulance yang tertahan di lokasi, Jamaluddin menyebutkan, dirinya terpaksa menunggu hingga berjam-jam lantaran tak bisa lewat di titik tempat tumpukan material dan sejumlah batu besar yang menutup jalan.
"Sudah tiga jam kurang lebih saya tertahan di sini. Untung mobil ambulance-nya lagi kosong," sebut Jamaluddin.
Merespon kejadian ini, pemerintah setempat langsung turun tangan. Ditemui di lokasi kejadian, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Majene Mansyur T mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan persoalan longsor tersebut. Namun, dirinya mengaku telah mengalami keterlambatan dalam proses pemindahan tumpukan materal longsor Sangiang ini.
"Kami sudah koordinasi dengan PU agar alat segera diturunkan. In sya Allah alat berat sebentar lagi sampai, sudah dalam perjalanan menuju ke sini," terang Mansyur.
Lanjut Mansyur, longsor yang terjadi Rabu petang, (22/06) di Majene ini agak berbeda. Menurutnya, longsor ini bukan longsor tanah tapi batu.
"Tidak sama di daerah lain, ini membutuhkan alat berat, karena ada batu besar yang menutup full badan jalan. Jadi harus pakai breaker," katanya.
Hingga berita ini dirilis, belum ada kendaraan yang lolos dan belum ada alat berat yang tiba di lokasi kejadian. Upaya untuk menyingkirkan batu serta material longsor pun masih tetap dilakukan dengan cara manual oleh warga setempat dan sejumlah pengendara. (Ha)