Jelang Ramadan Gas Elpiji Tabung 3 Kg Langka di Mamuju
gas elpiji 3 kg (ilustrasi) |
Mamuju, FMS - Beberapa warga di sejumlah kabupaten kota di Mamuju pekan ini mengeluhkan minimnya pasokan elpiji tabung tiga kilo gram yang tersedia di pangkalan-pangkalan resmi di berbagai wilayah, terutama di tingkat pengecer.
Warga kota Mamuju, Andika (32) mengatakan Rabu (1/5/2019), ia dan warga kesulitan memperoleh gas tabung 3 kg selama lebih tiga hari, semua pangkalan gas stok kosong.
"Bahan Bakar Minyak (BBM) pasokannya aman, tapi elpiji yang jadi keluhan masyarakat yang tabung 3 kg, sering langka itu," kata Andika.
Kelangkaan gas konsumsi rumahan ukuran 3 kg, tambah Andika diduga menjadi pemicu melonjaknya harga tabung gas 3 kg tersebut di Mamuju dan sekitarnya.
"Tabung elpiji 3 kg, harga normal Rp 20 ribu di tingkat eceran sedangkan di pangkalan Rp 16.000, ini rawan permainan harga di pengecer, konsumen dirugikan, sudah mahal langka lagi," tambahnya.
Andika mengatakan, akibat kelangkaan gas elpiji 3 kg mereka harus mengeluarkan biaya konsumsi ekstra.
"Tabung elpiji tabung 3 kg sudah tiga hari langka, mana masak kami, gas tidak ada, beli makan di luar," kata Andika.
Konsumsi gas elpiji rumahan 3 kg jadi andalan berhemat, tambah Andika. Sejumlah warga di Mamuju juga mengaku, dengan tabung gas tersebut mereka memasak kebutuhan konsumsi sehari-hari jauh lebih hemat terutama bagi yang berekonomi kebawah.
Sementara itu, Nur (31) warga Binanga mengatakan, kelangkaan gas subsidi tabung 3 kg cukup berdampak di Mamuju, terutama menjelang bulan puasa atau Ramadan.
"Warga mengeluh terkait keberadaan gas elpiji tabung 3 kilo gram, ini kan mau Ramadan, kami melihat belum ada solusi dari pemerintah dan mitra. Mesti ada komitmen pemerintah melihat kondisi ril di lapangan, terkait kebutuhan masyarakat kebutuhan dasar, baik gas elpiji maupun sembako lainnya," tambah Nur.
Pemerintah bersama operator energi yang ditunjuk, tambah Nur diharap proaktif dalam mengatasi masalah-masalah kelangkaan gas dan bahan bakar minyak (BBM), pemenuhan kuota dan peningkatan kualitas tata niaga, baik gas dan BBM di daerah perlu mendapat perhatian serius, terutama menjelang Ramadan dan lebaran.
Nur mengatakan sebagai operator dan korporasi induk yang diamanahkan memproduksi dan mendistribusikan gas konsumsi masyarakat, Pertamina (Persero) diharap lebih transparan dalam menerapkan Tata Kelola Minyak dan gas, terutama terkait pengisian tabung gas 3 kg.
Nur mendesak instansi terkait melakukan evaluasi dan audit komprehensif terhadap Pertamina dan mitra, terutama terkait masalah-masalah teknis pengisian dan distribusi tabung gas 3 kg yang dikonsumsi jutaan warga Mamuju.
Selain soal kelangkaan elpiji gas konsumsi tabung 3 kg, warga mengaku beberapa kebutuhan rumahan jelang Ramadan seperti sayur mayur, cabai, bawang dan jenis sembako lainnya mulai dirasakan ada kenaikan harga. Kenaikan harga dirasakan oleh warga di kota.
(Ahmad)