LAK Sulbar Minta Penegak Hukum Usut Proyek Mangkrak Ini

Tampak Gedung Kesenian Sulbar yang mangkrak (Foto: Bathola Syamsuddin)
Mamuju, fokusmetrosulbar.com- Sudah satu pekan terakhir, para pengguna jejaring sosial facebook ramai menyoroti proyek pembangunan gedung kesenian Sulawesi Barat. Pasalnya, gedung yang terletak di Simboro, Kabupaten Mamuju itu tampak mangkrak dan tidak mendapat perhatian.

Informasi awal mangkraknya gedung itu, diposting oleh akun facebook atas nama Bathola Syamsuddin. Sontak, para pengguna sosial media pun ramai-ramai mengeluarkan komentar kritis.

"rumah hantu bernuansa politik,,, bagus klo di jadikan trending topik... hehehehe," tulis Arif Bolivarian.

"Huhuhu. Sungguh mengerikan penjalan sistem", tulis akun Swasti Purnama.

Sementara Mega Ga, menulis "Rumah hantu untuk manusia hantu".



Hingga kini, di dinding facebook Bathola Syamsuddin masih terpampang sejumlah gambar postingan itu, dan terus menuai komentar para pengguna facebook.

Menyoal hal itu, Laskar Anti Korupsi (LAK) Sulbar pun angkat bicara. Ketua LAK Sulbar, Muslim Fatillah Azis kepada fokusmetrosulbar.com mengatakan, agar pihak penegak hukum menyelidiki penyebab mangkraknya mega proyek tersebut.


"Gedung itu sekarang sudah jadi gedung angker dihuni para setan, ini akibat ulah para pejabat dan kontraktor Pemprov yang bobrok," kata Muslim, Selasa (25/4).

Dikatakan, meski proyek gedung itu sudah lima tahun dikerjakan, namun hingga kini tak kunjung selesai.

"Kami menduga ada indikasi kuat terjadinya KKN dalam proyek mangkrak tersebut, seharusnya penegak hukum segera menangkap para pejabat dan kontrktor yang bertanggung jawab terhadap terjadinya kerugian negara milliaran rupiah dalam pembangunan gedung "hantu" tersebut," terang Muslim.

Mantan aktivis mahasiswa ini berharap, agar penegak hukum tidak tutup mata dengan fenomena yang terjadi dalam pembangunan gedung kesenian itu. "Jangan karena yang terlibat dalam proyek ini adalah para pejabat sehingga para penegak hukum "tertidur" terkait mangkraknya gedung ini," harapnya.

Sementara itu, Pj. Gubernur Sulbar, Carlo Brix Tewu yang dicoba dimintai keterangan soal gedung itu, hingga kini belum memberikan komentar.

Sama dengan Carlo, mantan gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh juga enggan memberikan komentar mangraknya gedung tersebut. Padahal, gedung kesenian ini, direncanakan dan dibangun di masa kepemimpinan Anwar. (har)

Related

MAMUJU 7264518901451634916

Post a Comment

  1. Sekarang saatnya masyarakat sulbar angkat bicara, Pembangunan Gedung Kesenian Tidak Pantas Di Jadikan Lahan Korupsi.

    ReplyDelete

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item