Massa Aksi dan Polisi Saling Dorong, Dipicu Kekerasan Terhadap Wartawan

Mamuju, fokusmetrosulbar.com- Puluhan wartawan dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pers, Mahasiswa dan LSM kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolda Sulbar, Jum'at (10/3) pagi. Mereka menuntut penuntasan kasus pemukalan terhadap Jurnalis Manakarra TV, Busman Rasyid beberapa pekan lalu di lokasi pembangunan proyek RS. Regional Sulbar.

Aksi tersebut dipimpin langsung oleh korban penganiayaan (Busman Rasyid) dan puluhan massa aksi yang hadir dari berbagai organisasi mahasiswa seperti HMI, PMII, GMNI dan  FPPI.

Saat melakukan orasi secara bergantian, massa mengatakan bahwa kasus kekerasan yang dialami jurnalis saat meliput setiap kegiatan tidak hanya terjadi kali ini saja, namun dalam hal yang sama kerap dialami para kuli tinda di daerah ini. 

Selain itu, massa juga menilai kenerja Polri dalam menangani kasus tersebut dianggap lamban. "Padahal DPO pelaku telah diketahui identitasnya, sudah ditentukan, toh kenapa belum dilakukan penangkapan," kata salah seorang orator dalam aksi unjuk rasa tersebut.

Mereka juga menyebut, apabila Polri dalam hal ini Polda Sulbar dan jajarannya ke bawah tidak melakukan penindakan hukum terhadap pelaku secepatnya secara tegas, maka kekerasan terhadap jurnalis di akan kembali terulang.

Massa aksi unjuk rasa diterima Wakapolda Sulbar Kombes Pol Tajuddin, MH yang didampingi oleh para pejabat utama Polda.

Sempat terjadi aksi saling dorong karena massa tesulut emosi akibat Kapolda Sulbar yang diharapkan menemui mereka tidak muncul. 

"Sempat terjadi saling dorong, namun bisa cepat diredam dengan pendekatan yang persuasif," kata sumber fokusmetrosulbar.com yang berada saat aksi unjuk rasa berlangsung.

Tidak lama kemudian Kapolda Sulbar Brigjen Pol Drs. Nandang, MH memenuhi permintaan para pengunjuk rasa dengan bertemu langsung dan berkumpul di tengah kerumunan massa. Dalam kesempatan itu, Kapolda Nandang menjelaskan bahwa penanganan kasus penganiayaan terhadap Busman telah diproses dan sudah ada penetapan tersangka.

"Tersangka sudah ada, sisanya kita lakukan pencarian yang statusnya DPO," ujar Kapolda Nandang di hadapan massa aksi.

"Kami terus berkoordinasi dengan pihak keluarga terduga pelaku terkait lokasi keberadaannya. Dan kami juga mencari sampai dengan komunikasi terakhir yang dilakukan," terangnya.

Nandang mengharapkan agar siapapun yang mendapatkan informasi keberadaan tersangka agar diinformasikan demi penyelasaian kasusnya yang sedang ditangani Polisi.

Mendapat penjelasan Kapolda, massa aksi kemudian membubarkan diri, namun berjanji akan kembali dengan jumlah yang lebih besar apabila tidak ada penyelasai dari perkara yang ditangani tersebut (har)

Related

MAMUJU 7589727868039027661

Post a Comment

emo-but-icon

FOKUS METRO SULBAR

BERITA Populer Minggu Ini

item
close
Pemilihan Serentak Kabupaten Majene